Pasti sudah banyak yang sudah tahu tentang cerita ini. Cerita terjemahan yang sangat menggugah kita manusia, yang kadang berpikir bahwa kita ditinggalkan oleh-Nya saat kita membutuhkan pertolonganNya.
Aku sudah tahu cerita ini ada sejak SD. Terpajang di dalam lemari berupa potongan kalender bekas. Hingga saat SMA, aku baru mengerti maksud tulisan tersebut. Inilah yang tertulis di sana:
Aku sudah tahu cerita ini ada sejak SD. Terpajang di dalam lemari berupa potongan kalender bekas. Hingga saat SMA, aku baru mengerti maksud tulisan tersebut. Inilah yang tertulis di sana:
Jejak Kaki
Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan.
Di cakrawala terbentang adegan kehidupan ku.
Pada setiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir,
sepasang jejak kakiku dan sepasang lagi jejak kaki Tuhan.
Setelah adegan terakhir dari kehidupan ku, terhampar di hadapanku,
aku menoleh ke belakang melihat jejak kaki di pasir.
Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku,
terutama pada saat-saat paling gawat dan mencekam,
hanya terdapat sepasang jejak kaki saja.
Hal ini benar-benar membuat aku sangat kecewa,
maka aku bertanya kepada Tuhan,
"Tuhan, di manakah Engkau?
Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikut Engkau,
Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku.
Namun, aku memperhatikan bahwa pada saat-saat paling gawat dan
beban berat menindas hidupku,
hanya terdapat sepasang jejak kaki saja,
dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau,
justru Engkau meninggalkan aku."
Tuhan menjawab,
"Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku,
Aku sangat mengasihi engkau
dan Aku tidak akan meninggalkan engkau.
Pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan,
engkau hanya melihat sepasang jejak kaki saja,
karena pada waktu itu...
AKU MENGGENDONG KAMU."
Terdapat banyak versi dalam bahasa Indonesia. Berikut versi asli dari cerita tersebut:
Footprints
One night I dreamed a dream.
I was walking along the beach with my Lord.
Across the dark sky flashed scenes from my life.
For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand,
One belong to me and one to my Lord.
When the last scene of my life shot before me,
I looked back at the footprints in the sand.
There was only one set of footprints.
I realized that this was the lowest and the saddest times of my life.
This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma.
‘Lord, You told me when I decided to follow,
You would walk and talk with me all the way.
But I’m aware that during the most troublesome times of my life,
There is only one set of footprints.
I just don’t understand why, when I need You most, You leave me.’
He whispered, ‘My precious child, I love you and will never leave you
never, ever, during your trials and testings.
When you saw only one set of footprints,
It was then that I carried you.’
By:Margaret Fishback
Cerita ini mengajak kita untuk tetap menaruh pengharapan kita pada Tuhan. Percaya dan setia pada-Nya. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berkata: "Dimana Tuhan saat aku membutuhkanNya??" saat kita dalam masalah berat.
Karena sesungguhnya, dalam susah maupun senang, Dia tetap bersama kita.
[Yesaya 46:4]
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu."
No comments:
Post a Comment
Mohon tetap santun ya... Terimakasih.
(Please, be polite... Thanks.)