Tingkat kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ (Inteligency Quotient) memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam belajar. Menurut penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangat dpengaruhi oleh garis keturunan (genetik) yang dibawanya dari ayah dan ibu, di samping faktor gizi makanan yang cukup.
IQ dianggap takkan berubah sampai seseorang dewasa kecuali bila ada sebab-sebab kemunduran fungsi otak seperti ketuaan, kecelakaan, dan lain-lain. IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid, di samping faktor-faktor lain seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-sakitan) dan gangguan emosional.
Secara dini untuk menentukan IQ seseorang adalah pada saat ia mulai pandai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kesanggupan bahasa si Anak dengan IQ-nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi mulai masuk sekolah, dengan segera penguasaan bahasa (kata-kata)nya semakin tinggi dan banyak pula.
Para sarjana menetapkan rumus kecerdasan umum atau IQ sebagai berikut:
IQ dianggap takkan berubah sampai seseorang dewasa kecuali bila ada sebab-sebab kemunduran fungsi otak seperti ketuaan, kecelakaan, dan lain-lain. IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid, di samping faktor-faktor lain seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-sakitan) dan gangguan emosional.
Secara dini untuk menentukan IQ seseorang adalah pada saat ia mulai pandai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kesanggupan bahasa si Anak dengan IQ-nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi mulai masuk sekolah, dengan segera penguasaan bahasa (kata-kata)nya semakin tinggi dan banyak pula.
Para sarjana menetapkan rumus kecerdasan umum atau IQ sebagai berikut:
(USIA MENTAL ANAK / USIA SESUNGGUHNYA) X 100% = IQ
Kita ambil contoh anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan anak yang rata-rata bisa berbicara seperti itu pada usia 4 tahun dan ini disebut dengan usia mental. Dengan demikian IQ si anak adalah 4/3 X 100% ialah 133%. Interpretasi atau penafsiran dari IQ adalah sebagai berikut (boleh ditambah atau dikurang 10, karena belum ditemukan percobaan yang lebih tepat untuk mengukur IQ):
Jenius................................................. > 140
Sangat Super.................................. 120-140
Super.............................................. 110-120
Normal............................................. 90-110
Bodoh................................................. 80-90
Perbatasan......................................... 70-80
Moron (dungu).................................. 50-70
Embisil............................................... 25-50
Idiot..................................................... 0-25
Usia mental biasanya ditentukan dengan suatu serial test, dimana tes dari Stanford Binet adalah yang paling terkenal. Usia sesungguhnya dari anak adalah ujia sejak lahir dalam tahun, misalnya 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun, dsb. Istilah "hampir jenius" paling banyak digunakan oleh psikologi sampai tiba saatnya kelas sang anak dewasa dan memperlihatkan kebolehannya untuk menggunakan IQ di atas 140 dan dengan demikian berhak mendapat julukan "jenius".
Sumber:
Buku Pintar Seri Senior; Cetakan ke-42 November 2008
No comments:
Post a Comment
Mohon tetap santun ya... Terimakasih.
(Please, be polite... Thanks.)