Rabu, 30/03/2011 16:26
WIB
Merry Wahyuningsih :
detikHealth
detikcom - Jakarta,
Banyak orangtua yang tidak menyadari atau tidak mau mengakui bahwa anaknya menyandang autis. Padahal bila autis dideteksi secara dini, maka bisa membuat peluang anak autis untuk mandiri lebih besar. Setidaknya ada 7 ciri utama autisme. Diperkirakan sekitar 67 juta orang di dunia menyandang autis. Autisme diyakini sebagai gangguan perkembangan serius yang meningkat paling pesat di dunia.
Hingga kini, tidak diketahui secara pasti penyebab penyakit tersebut dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya. Namun, deteksi dan penanganan dini akan membantu perbaikan perkembangan anak penyandang autis.
"Dari studi lebih dari 20 tahun yang dilakukan Robins D dkk dalam 'The Modified Checklist for Autism in Toodlers, Journal of Autism and Development Disorders' ada 7 checklist yang bisa digunakan untuk mendeteksi autis secara dini," jelas Gayatri Pamoedji, SE, MHc, Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), dalam acara Media Briefing Peluncuran Komik Autisme Pertama di Indonesia di Rumah MPATI, Jakarta, Rabu (30/3/2011).
Gayatri menyampaikan 7 ciri utama untuk mendeteksi anak autisme, yaitu:
Apakah anak Anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain?
Apakah anak Anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu?
Apakah anak Anda menatap mata Anda lebih dari 1 atau 2 detik?
Apakah anak Anda meniru Anda? Misalnya, bila Anda membuat raut wajah tertentu, apakah anak Anda menirunya?
Apakah anak Anda memberi reaksi bila namanya dipanggil?
Bila Anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak Anda melihat pada mainan tersebut?
Apakah anak Anda pernah bermain 'sandiwara' misalnya berpura-pura berbicara di telepon atau berpura-pura menyuapi boneka?
Seorang anak berpeluang menyandang autis jika minimal 2 dari pertanyaaan di atas dijawab TIDAK.
"Tidak semua anak yang berpeluang menyandang autis memenuhi kriteria autis.
7 ciri utama ini digunakan agar orangtua dan guru waspada untuk segera memeriksa dan mendiagnosa anak yang berpeluang autis kepada dokter terdekat," jelas Gayatri.
Menurutnya, Modified Checklist for Autism in Toodlers bisa digunakan untuk mendeteksi gejala autis untuk anak usia 18 bulan atau sebelum 3 tahun.
"Karena gejala autisme biasanya tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun," lanjut Gayatri yang juga seorang ibu dari remaja penyandang autis.
Menurutnya, bila orangtua sudah bisa mendeteksi gejala autisme secara dini maka mereka akan memiliki peluang yang semakin besar untuk membuat anaknya menjadi mandiri.
"Yang penting membuat anak mandiri dan jauhkan mitos-mitos yang salah tentang autis.
Punya anak autis memang berat tapi bukan akhir dari segalanya. Setipis apapun, harapan itu pasti ada," tegas Gayatri.
Sumber:
detik health
WIB
Merry Wahyuningsih :
detikHealth
detikcom - Jakarta,
Banyak orangtua yang tidak menyadari atau tidak mau mengakui bahwa anaknya menyandang autis. Padahal bila autis dideteksi secara dini, maka bisa membuat peluang anak autis untuk mandiri lebih besar. Setidaknya ada 7 ciri utama autisme. Diperkirakan sekitar 67 juta orang di dunia menyandang autis. Autisme diyakini sebagai gangguan perkembangan serius yang meningkat paling pesat di dunia.
Hingga kini, tidak diketahui secara pasti penyebab penyakit tersebut dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya. Namun, deteksi dan penanganan dini akan membantu perbaikan perkembangan anak penyandang autis.
"Dari studi lebih dari 20 tahun yang dilakukan Robins D dkk dalam 'The Modified Checklist for Autism in Toodlers, Journal of Autism and Development Disorders' ada 7 checklist yang bisa digunakan untuk mendeteksi autis secara dini," jelas Gayatri Pamoedji, SE, MHc, Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), dalam acara Media Briefing Peluncuran Komik Autisme Pertama di Indonesia di Rumah MPATI, Jakarta, Rabu (30/3/2011).
Gayatri menyampaikan 7 ciri utama untuk mendeteksi anak autisme, yaitu:
Apakah anak Anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain?
Apakah anak Anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu?
Apakah anak Anda menatap mata Anda lebih dari 1 atau 2 detik?
Apakah anak Anda meniru Anda? Misalnya, bila Anda membuat raut wajah tertentu, apakah anak Anda menirunya?
Apakah anak Anda memberi reaksi bila namanya dipanggil?
Bila Anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak Anda melihat pada mainan tersebut?
Apakah anak Anda pernah bermain 'sandiwara' misalnya berpura-pura berbicara di telepon atau berpura-pura menyuapi boneka?
Seorang anak berpeluang menyandang autis jika minimal 2 dari pertanyaaan di atas dijawab TIDAK.
"Tidak semua anak yang berpeluang menyandang autis memenuhi kriteria autis.
7 ciri utama ini digunakan agar orangtua dan guru waspada untuk segera memeriksa dan mendiagnosa anak yang berpeluang autis kepada dokter terdekat," jelas Gayatri.
Menurutnya, Modified Checklist for Autism in Toodlers bisa digunakan untuk mendeteksi gejala autis untuk anak usia 18 bulan atau sebelum 3 tahun.
"Karena gejala autisme biasanya tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun," lanjut Gayatri yang juga seorang ibu dari remaja penyandang autis.
Menurutnya, bila orangtua sudah bisa mendeteksi gejala autisme secara dini maka mereka akan memiliki peluang yang semakin besar untuk membuat anaknya menjadi mandiri.
"Yang penting membuat anak mandiri dan jauhkan mitos-mitos yang salah tentang autis.
Punya anak autis memang berat tapi bukan akhir dari segalanya. Setipis apapun, harapan itu pasti ada," tegas Gayatri.
Sumber:
detik health
No comments:
Post a Comment
Mohon tetap santun ya... Terimakasih.
(Please, be polite... Thanks.)